Peserta ujian nasional berbasis komputer, unbk, di tulungagung,  atas nama tanafa yulia damayanti,  pelajar kelas 12 ips 4, sekolah menengah atas,  sma negeri 1 gondang, tulungagung, terancam tidak dapat lulus sekolah pada tahun pelajaran 2017 ini. Hal tersebut karena yangbersangkutan tidak mengikuti unbk, yang saat ini tengah berlangsung, karena mengalami patah kedua pergelangan tangan, akibat kecelakaan, dan kini sedang menjalani perawatan di tempat pengobatan tulang alternatif di kediri.

Pihak sekolah sebenarnya telah memfasilitasi,  dengan menyediakan ruangan khusus agar siswa tersebut dapat mengikuti unbk. Untuk mengatasi persoalan kedua tangannya yang patah, dan tidak dapat mengoperasikan komputer, siswa tersebut akan dibantu proktor untuk mencentang jawaban dikomputer. Namun hingga saat ini, siswa tersebut tidak dapat hadir, yang dikuatkan dengan surat ijin oleh pengelola pengobatan alternatif tempatnya dirawat, dimana dia harus istirahat hingga tanggal 21 april mendatang.  Sedangkan pelaksanaan unbk tanggal 10 hingga 13 april,  dan ujian susulan tanggal 18 april.

Kepala sekolah sma negeri 1 gondang, abdul rouf,  menyayangkan ketidak hadiran anak didiknya tersebut,  mengingat unbk menjadi syarat kelulusan yang wajib diikuti siswa, terlebih yang bersangkutan termasuk siswa pandai,  dan memiliki nilai ujian sekolah yang baik.

Seperti diketahui, hasil nilai unbk bukan menjadi penentu mutlak kelulusan siswa, namun unbk menjadi hal wajib yang harus di ikuti, sebagai syarat wajib kelulusan.  Bila siswa tidak mengikuti unbk,  siswa dapat dinyatakan lulus dengan mengikuti ujian kejar paket c, atau mengulang mengikuti unbk tahun depan. Dari Tulungagung Nada Wianto.